Persiapan Lomba Piala Ekalaya

DINAS PARIWISATA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Slasa Wage, 7 Dulkangidah Alip AJ 1955 / 7 Juni 2022 M, jam 13.21 WIB 


Siang itu saya sedang persiapan mau mengantar Bapak cek kesehatan ke Rumah-Sakit SILOAM, Yogyakarta, saat hape saya berbunyi ... 

Ada pesan WA masuk dari sahabat-lama di Dinas Pariwisata Propinsi DIY, mohon ijin u/ menelpon.

Singkat-kata : DinPar baru saja selesai sowan (datang ke) kraton, dan saya mendapat dhawuh untuk ngecak-ke (menyelenggarakan) lomba jemparingan di Kagungan-Dalem Alun-alun Kidul, Yogyakarta.

Sebenarnya sore nanti ada sowan gladhi jemparingan (latber) bersama para Kangjeng dan abdi-dalem kraton, di Kagungan-Dalem plataran Bangsal Kemandungan. Saya bisa mendengarkan langsung dari Kangjeng Jatiningrat dll, tapi ...

Saya sudah kadhung (terlanjur) mohon ijin tidak sowan karena tugas mengantar Bapak ke rumah-sakit. 


Setelah Dinas bisa menjawab keberatan-keberatan saya dg JELAS, saya berjanji akan sowan kraton untuk mendengar-langsung seperti apa dhawuh dari dalam, DAN ... secepatnya saya akan berikan jawabannya ke Dinas.

Pembicaraan yang menyenangkan via telpon kami akhiri, dan saya berangkat ndherekaken (mengantar) Bapak tindak ke Rumah-sakit SILOAM sesuai jadual.

***


GANDHEWA MATARAM
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

Slasa Wage, 7 Dulkangidah Alip AJ 1955 / 7 Juni 2022 M, jam 17.54 WIB 


Sore ini ada gladhen (latihan) jemparingan gaya kraton Yogyakarta di halaman Kagungan Dalem Bangsal Kemandungan, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Apalagi hari ini adalah Selasa Wage. Seperti biasa hari kelahiran (wiyosan dalem) Sri Sultan HB.X ini selalu diperingati dg gladhen istimewa sebanyak 25 rambahan. 

Tapi kali-ini saya berhalangan sowan-gladhi.

.

Pesan via WA masuk dari Mas Lurah Parjono Pawoko, jam 17.54 WIB (berarti gladhen sudah usai). Isinya pemberitahuan bahwa kami-berdua mendapat dhawuh dari Kangjeng Raden Tumenggung Jatiningrat untuk menyiapkan lomba-jemparingan dari Dinas Pariwisata Propinsi DIY, untuk tgl 30 Juli 2022 mendatang.

Romo PAWOKO, demikian kami biasa memanggil beliau. Seorang abdi-dalem punokawan di Kraton Yogyakarta. Seorang prajurit bregada kraton dan juga penggladhi (pelatih) di Paguyuban Jemparingan-Mataraman "GANDHEWA MATARAM" Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

.

BERBEDA dengan romo Pawoko yang adalah penggladhi-jemparingan untuk para abdi-dalem kraton Yogyakarta, saya bukan abdi-dalem kraton. Kebetulan sudah 2 tahun lebih saya dipercaya untuk melatih jemparingan gaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada masyarakat UMUM (non abdi dalem).

Pekerjaan-tetap saya adalah tukang-potong di toko penjahit YARDEN Tailor, JL. Suryowijayan 69a Yogyakarta. Walau jam-kerja saya lumayan padat, bisa sampai lembur-lembur ...bahkan sering tidur-toko (tidak pulang ke rumah di Bantul), waktu saya masih lebih luwes dibanding romo Pawoko yang seorang abdi-dalem kraton. 

Tepas Dwarapura



Saya bisa sewaktu-waktu sowan kraton - sedang Beliau caos di kraton tiap 10 hari sekali. 

Sekarang hari Selasa, DAN ... jadual caos romo Pawoko yg terdekat adalah hari Sabtu besok (Hmm, kebayang berapa banyaknya waktu terbuang, sedang acara tinggal kurang dari 2 bulan. Asyiik).

ASYIK? Yaa, begitulah.
Bekerja (sama) di kraton itu memiliki sensasinya tersendiri. Kita belajar narima ing pandum, belajar tenang tidak terburu-buru, belajar mengolah-roso, belajar ... banyak hal. 

Hal-hal yang mungkin sangat tidak-relevan atau selaras dengan tuntutan gaya hidup modern yg inginnya SEMUA serba-cepat ... serba instan. Tetapi,


Saat kita mulai menjalaninya - belajar menyelaraskan-ulang dg ritme di kraton Yogyakarta, satu persatu seperti mulai hadir melengkapi. 

Alam bersinergi untuk mewujudkan apa yang ditugaskan ... kepada kami.  :D